BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran adalah suatu bagian yang integral dari proses pembelajaran
di kelas . Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, pembelajar harus
mempunyai pengetahuan tentang pengelolaan media pembelajaran baik sebagai alat
bantu pengajaran maupun sebagai pendukung agar materi / isi pelajaran
semakin jelas dan dengan mudah dapat dikuasai pebelajar.
Dalam proses pembelajaran terdapat tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu
: 1) pembelajar (dosen, guru, instruktur dan tutor) yang berfungsi sebagai
komunikator, 2) pebelajar (mahasiswa dan siswa ) yang berperan sebagai
komunikan , dan 3) bahan ajar yang merupakan pesan yang akan disampaikan kepada
pebelajar untuk dipelajari (Situmorang, 2009)
Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk dapat membantu mengatasi
berbagai hambatan dalam proses pembelajaran termasuk hambatan psikologis, hambatan
fisik, hambatan kultural dan hambatan lingkungan. Secara umum media
pembelajaran mempunyai kegunaan :1) Memperjelas penyajian pesan, 2) Mengatasi
keterbatasan ruang, 3) Mengatasi sikap pasif siswa.
Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan
hasil pembelajaran, kita tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti
kebenarannya, yaitu bahwa pebelajar harus sebanyak-banyaknya harus berinteraksi
dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar yang memadai sulit diharapkan dapat
diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya hasil belajar
yang optimal. Dengan demikian penggunaan media sebagai sumber belajar dalam
kegiatan pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting. Selain melengkapi,
memelihara dan memperkaya proses pembelajaran media berkedudukan untuk
meningkatkan kegiatan akademik pebelajar.
Dengan dimanfaatkannya media secara maksimal, pemahaman
tidak akan terbatas pada apa yang diperolehnya melalui kegiatan tatap muka
tetapi akan mampu menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan terutama yang sesuai
dengan bidang keahliannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggunaan Media Pembelajaran
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. AECT
(1979) mengartikan media sebagai salah satu bentuk dan saluran untuk proses
transmisi informasi / pesan. Secara sederhana apa yang dimaksud dengan media
dapat dikelompokkan dalam dua pengertian. Pengertian pertama dikatakan bahwa
media adalah segala yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau memperjelas
pesan pembelajaran dan pengertian yang kedua adalah media yang dirancang
secara khusus untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran tertentu.
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan
media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Media mampu memberikan rangsangan
yang bervariasi dan mengurangi kecenderungan verbalis
2.
Media dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh pebelajar
3.
Media dapat mengatasi keterbatasan
fisik dan lingkungan belajar (ruang kelas) : a) objek yang terlalu besar
atau terlalu kecil, b) gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau lambat, c)
objek yang terlalu kompleks, dan d) objek yang terlalu jauh atau sukar
dijangkau (geografis).
4.
Media memungkinkan adanya interaksi
langsung antara pebelajar dan lingkungannya.
5. Media
menghasilkan keseragaman pengamatan (menyatukan tanggapan)
6. Media
membangkitkan keinginan dan minat baru
7. Media
membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar
8. Media
memberikan pengalaman yang integral/ menyeluruh dari sesuatu yang kongkrit
maupun abstrak
9. Media
memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk belajar mandiri, pada tempat dan
waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
Dalam usaha menggunakan media dalam proses pembelajaran
perlu memahami prinsip-prinsip umum dalam pemilihan media, yakni :
1. Tidak ada suatu
media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.
2. Penggunaan
media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian
pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3. Penggunaan
media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi
pelajaran yang disajikan.
4. Penggunaan
media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan
seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual dan belajar
mandiri.
5. Guru hendaknya
kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus disertai
persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai,
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6. Penggunaan
media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
7. Media yang digunakan
hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.
8. Aneka ragam
media
9. Kepraktisan dan
ketersediaan media.
Penggunaan media pembelajaran menurut taksonomi Leshin
dan kawan-kawan (1992) dapat dibagi menjadi :a) media berbasis manusia (guru,
instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok), b) media berbasis cetakan
(buku penuntun, buku kerja / latihan, dan lembaran lepas), c) media berbasis
visual (buku, chart, grafik, peta, figur / gambar, transparansi, film bingkai
atau slide), d) media berbasis audio visual (video, film, slide bersama tape,
televisi) dan media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan
video interaktif)
a. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran.
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan bermaksud
mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para
dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan menggunakan media
diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa secara maksimal
sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Sebenarnya
tidak ada ketentuan kapan suatu media harus digunakan, tetapi sangat disarankan
bagi para dosen untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat.
Secara umum tujuan penggunaan media
pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi
pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik,
dan lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran
digunakan dengan tujuan:
- Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.
- Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
- Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
- Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
- Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa (Situmorang, 2009)
Ada beberapa jenis media pembelajaran
yang dapat digunakan seperti yang dikemukakan oleh Anderson (1976) media dapat
dikelompokkan menjadi 10 golongan sebagai berikut :
No
|
Golongan Media
|
Contoh
|
1.
|
Audio
|
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
|
2.
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
|
3.
|
Audio cetak
|
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
|
4.
|
Proyeksi visual diam
|
Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
|
5.
|
Proyeksi audio visual diam
|
Film bingkai bersuara
|
6.
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
7.
|
Audio visual gerak
|
Film gerak bersuara, video / VCD, televisi
|
8.
|
Obyek fisik (realita)
|
Benda nyata, model specimen
|
9.
|
Komputer
|
CAI, (pembelajaran berbantuan computer)
|
10.
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, pustakawan, laboran, nara sumber, lingkungan
belajar, peristiwa, benda-benda karya manusia, batu-batuan, flora dan fauna,
serta alam sekitar.
|
Tujuan lain dari penggunaan media
pembelajaran dapat pula diperoleh dari kemampuan yang dimiliki media itu
sendiri. Kemampuan tersebut diantaranya adalah :
- Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih besar. Misalnya kuman yang tidak tampak oleh mata menjadi diperbesar jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya dapat dilihat dengan jelas, bahkan dapat dicetak pada kertas foto dengan kualitas hampir sama seperti kita melihat pada mikroskop.
- Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan gambar atau program video. Dengan merekammya melalui kamera, objek yang letaknya sangat jauh dan tidak mungkin dijangkau siswa dapat dihadirkan dengan mudah ke hadapan siswa. Misalnta tentang salju, air terjun Niagara, bulan dan perut bumi, yang tadinya adalah sessuatu yang tidak mungkin dipelajari, dengan teknologi media semuanya menjadi kenyataan.
- Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau sangat lambat menjadi sistematis dan sederhana.
- Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang sama. Misalnya program televisi pendidikan sekolah yang ditayangkan TPI dimana seluruh siswa di Indonesia bisa belajar secara serempak untuk suatu topik yang sama. Penggunaan media seperti televisi mampu menampung sejumlah besar peserta yang tersebar di berbagai penjuru, tidak hanya media televisi, media radio, modul dan internet juga dapat melakukan hal yang sama.
- Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan siswa. Tentu tidak ada guru yang mau membawa siswanya ke dekat gunung berapi yang sedang meletus untuk mempelajari ”peristiwa meletusnya gunung berapi” atau membawa siswanya ke kandang harimau yang sedang terluka untuk mempelajari perilakunya bila disakiti. Tentu hal itu tidak perlu dilakukan, dengan menggunakan media film atau televisi, peristiwa-peristiwa tersebut dapat diamati dan didiskusikan bersama siswa di dalam kelasnya tanpa harus menantang resiko.
- Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta. Program audio yang menyajikan drama misalnya mampu menarik perhatian siswa dan meningkatkan imajinasi mereka terhadap suatu pesan atau peristiwa tertentu.
- Memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang suatu kejadian atau peristiwa, sehingga menjadi bagian dari pengalaman belajarnya.
- Meningkatkan sistimatika pengajaran, seringkali guru mengajar ngelantur kesana kemari tanpa target yang jelas. Bagi siswa yang baru belajar tentang sesuatu , mereka membutuhkan proses belajar yang sistimatis, terstruktur sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Untuk mengatasinya dapat menggunakan media OHT atau Power Point dan sebagainya, karena semua program-program tersebut telah dirancang sesuai dengan kebutuhan tujuan / kompetensi pembelajaran, dan karakteristik siswa yang akan menggunakannya.
b. Manfaat Media dalam Pembelajaran
Penggunaan media bukan saja memberi manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru
sebagai pengajar. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari penggunaan media
dalam kegiatan pembelajaran, baik bagi siswa, bagi guru, maupun pihak-pihak
lain yang terlibat dalam kegiatan pengembangan pembelajaran.
Ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari penggunaan media pembelajaran antara lain :
- Untuk memperlancar interaksi. Dalam hal ini keberadaan media merupakan medium antara pesan dengan siswa, antara guru dengan siswa. Dengan demikian kehadiran media akan meningkatkan kualitas interaksi, baik itu interaksi guru dengan siswa , maupun interaksi siswa dengan siswa atau siswa dengan pesan, yang pada gilirannya akan membantu siswa belajar secara optimal.
- Proses belajar menjadi lebih menarik. Dengan media pembelajaran dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang siswa untuk bereaksi terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuk objek pelajaran, dan membantu mengkongkritkan sesuatu yang abstrak
- Pengelolaan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan adanya media pembelajaran, guru dapat terbantu untuk tidak perlu banyak menulis atau menggambar dipapan tulis. Gambar dan tulisan yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui fasilitas komputer, atau guru dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan sekolah.
- Meningkatkan kualitas belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran secara benar tidak hanya membuat proses pembelajaran menjadi lebih efisien tetapi juga dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih dalam dan utuh. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas belajar siswa secara menyeluruh.
- Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja sesuai dengan kondisi guru dan siswa.
- Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Penggunaan media yang dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dapat menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena media dapat menyajikan pesan dengan konkrit disertai dengan contoh-contoh yang dapat meyakinkan siswa akan kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1979). Defenisi
Teknologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali
Arsyad, Azhar .(2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. (1992).
Instructional Design Strategies and Tactics. Engelwood Cliffs :
Educational Technology Publications.
Sadiman,
Arief S. (2008). Media Pendidikan ,Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Situmorang, Robinson. (2009). Media Pembelajaran
Berbasis Lingkungan. Makalah pada Seminar Opimalisasi Penggunaan Media
Pendidikan Dalam Pembelajaran Tanggal 23 Mei 2009 di Unimed. PSBTK-SK Unimed
Anderson. R.H. (1983). Pemilihan dan Pengembangan
Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka dan Pusat Antar
Universitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar